BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Klinik
Gigi dan Mulut merupakan fasilitas kesehatan bagi klien untuk mendapatkan
perawatan gigi dan mulut. Ketika klinik tersebut dipergunakan, personil yang
terlibat adalah dokter gigi (operator), perawat, klien, dan pekerja lainnya.
Pada klinik gigi dan mulut terdapat beberapa dental unit yang digunakan untuk keperluan perawatan gigi dan mulut
klien. Dental unit terdiri dari kursi
operator, kursi klien dan pegangannya, lampu, tempat kumur, meja instrumen, saliva ejector (suction), high speed
handpiece, low speed handpiece, air-water syringe, dan ultrasonic scaler (Szymańska, 2007).
Setiap dental unit memiliki potensi
sebagai perantara dalam proses
infeksi silang sehingga dokter gigi maupun klien memiliki risiko tinggi
terhadap paparan infeksi silang (Guida et
al., 2012).
Infeksi
silang merupakan transmisi agen infeksi antara klien dengan staf dalam
lingkungan klinis. Infeksi ini dapat bertransmisi melalui kontaminasi instrumen
dengan proses sterilisasi yang tidak tepat dan berpotensi dalam pembentukan
aerosol (Samaranayake, 2012). Sebagian besar prosedur perawatan gigi memiliki potensi
untuk menciptakan kontaminasi aerosol. Dokter gigi menggunakan instrumen yang
memproduksi aerosol seperti high speed
handpiece, ultrasonic scaler, polishing cups, dan air-water syringe yang digunakan di dalam rongga mulut klien dengan berbagai mikroorganisme yang berasal
dari saliva, darah, dan plak gigi (Bennett et
al., 2000; Szymańska, 2007; Miller dan Palenik, 2010; Brookman, 2013; Kaur et al., 2013; Singh et al., 2014).
Aerosol merupakan partikel padat
atau cair yang berada di udara dengan diameter kecil dari 50 µm (Brookman,
2013; Harrel dan Molinari, 2004; Singh et
al., 2014; Acharya et al., 2010; Pina-Vaz et al., 2008; Kaur et al., 2013; Freeman, 2013;
Miller dan Palenik, 2010; Samaranayake, 2012). Aerosol terbentuk ketika alat
dengan tenaga tinggi memerlukan tekanan udara dan semprotan air untuk bekerja
secara efektif (Freeman, 2013; Acharya et
al., 2010; Monteiro et al.,
2013). Menurut Freeman (2013), semprotan air berfungsi sebagai pendingin agar
gigi tidak mengalami kerusakan. Semprotan air tersebut tidak berbahaya, namun
jika digabungkan dengan cairan dari dalam rongga mulut klien, maka dapat
menyebabkan risiko kesehatan bagi staf atau klien (Freeman, 2013). Cairan di
dalam rongga mulut seperti saliva mengandung partikel kecil tak terlihat (dental aerosol) yang terdiri dari berbagai mikroorganisme (Miller dan
Palenik, 2010). Instrumen bertenaga
tinggi yang dapat memproduksi aerosol adalah high speed handpiece, ultrasonic scaler, polishing cup, dan air-water
syringe (Swaminathan et al.,
2013; Pina-Vaz et al., 2008; Kaur et al., 2013; Miller dan Palenik, 2010; Dintakurti dan Sudheep, 2010).
Scaling
(skeling) merupakan tindakan
pembuangan seluruh deposit, kalkulus supragingiva,
kalkulus subgingiva, plak, dan stain dari permukaan gigi (Eley et al., 2010; Heasman, 2003). Instrumen
yang dapat digunakan saat skeling adalah hand
instrument, sonic scaler, dan ultrasonic
scaler (Carranza, 2012). Ultrasonic
scaler merupakan instrumen bertenaga tinggi dalam bentuk getaran
berfrekuensi tinggi (ultrasonic)
sehingga ujung scaler dapat bergetar
antara 18.000-50.000 Hz (Carranza, 2012; Heasman, 2003).
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, maka
penyusun tertarik untuk menyusun sebuah makalah dengan judul teknik sterilisasi
dan desinfeksi di klinik gigi dan mulut Panglima Aim
C.
TUJUAN UMUM
Tujuan umum penyusunan malakah ini
adalah untuk mengetahui bagaimana teknik sterilisasi dan desinfeksi yang benar
di klinik gigi dan mulut Panglima Aim
D.
TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan khusus dari penyusun
malah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana melakukan teknik
sterilisasi….?
2. Bagaimana melakukan desinfeksi…?
Versi Lengkapnya silahkan DOWNLOAD disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar