Kesehatan
merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat secara jasmani dan
rohani. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum,
juga kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut dapat
mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Dengan kata lain bahwa
kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh secara
keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum.
Gigimerupakan salah satu bagian tubuh yang berfungsi untuk mengunyah, berbicara dan
mempertahankan bentuk muka, sehingga penting untuk menjaga kesehatan gigi
sedini mungkin agar dapat bertahan lama dalam rongga mulut. Kelainan-kelainan
yang bisa terjadi di dalam mulut adalah gigi berlubang, penyakit atau radang
gusi dan gigi berjejal. Karies gigi dan radang gusi (gingivitis) merupakan
penyakit gigi dan jaringan pendukung gigi yang banyak dijumpai pada anak-anak
sekolah dasar di Indonesia, serta cenderung meningkat setiap dasawarsa.
Masalah
terbesar yang dihadapi penduduk Indonesia seperti juga di negara - negara
berkembang lainnya di bidang kesehatan gigi dan mulut adalah penyakit jaringan
keras gigi (caries dentin). Hal ini karena prevalensi karies di Indonesia
mencapai 80%. Usaha untuk mengatasinya belum memberikan hasil yang nyata bila diukur
dengan indikator kesehatan gigi masyarakat. Tingginya prevalensi karies gigi
serta belum berhasilnya usaha untuk mengatasinya mungkin dipengaruhi oleh
faktor - faktor distribusi penduduk, faktor lingkungan, faktor perilaku, dan
faktor pelayanan kesehatan gigi yang berbeda-beda pada masyarakat Indonesia.
Kariesgigi adalah suatu proses kerusakan yang dimulai dari email terus ke dentin dan
merupakan suatu penyakit yang berhubungan dengan banyak faktor. Ada empat faktor
utama yang saling mempengaruhi untuk terjadinya karies yaitu faktor host yang
meliputi gigi dan saliva, faktor ke dua ialah mikroorganisme, ke tiga adalah
substrat dan ke empat adalah waktu.
Selain
faktor langsung yang ada di dalam mulut, terdapat faktor-faktor tidak langsung
yang disebut faktor risiko luar yang merupakan faktor predisposisi dan faktor
penghambat terjadinya karies. Faktor luar antara lain adalah usia, jenis
kelamin, keadaan penduduk dan lingkungan, pengetahuan, kesadaran dan perilaku yang
berhubungan dengan kesehatan gigi, misalnya pengetahuan mengenai jenis makanan
dan minuman yang menyebabkan karies.
Adapun makalah selengkapnya ada disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar